JAKARTA - Bagi banyak traveler, musim gugur merupakan waktu paling tepat untuk menjelajahi Jepang.
Suhu yang sejuk, langit cerah, dan warna dedaunan yang berubah menjadi merah, oranye, serta kuning menjadi perpaduan ideal untuk menikmati pemandangan alam dan budaya tradisional Jepang.
Bagi kamu yang sedang menyiapkan perjalanan selama seminggu namun belum punya gambaran rencana, itinerary musim gugur 7 hari berikut dapat menjadi panduan lengkap dan praktis.
Setiap harinya dirancang agar pengalaman kamu tetap efisien, nyaman, dan tetap bisa disesuaikan dengan bujet serta preferensi perjalanan. Mulai dari keramaian Tokyo sampai ketenangan Kyoto, perjalanan ini menawarkan keseimbangan antara eksplorasi budaya, alam, dan kuliner khas yang hanya muncul pada musim gugur.
Yang membuat itinerary ini menarik adalah kenyataan bahwa perjalanan tidak hanya mengandalkan tempat populer, tetapi juga mengajak kamu mengunjungi lokasi-lokasi terbaik untuk melihat koyo (daun musim gugur).
Kamu juga bisa merasakan pengalaman autentik seperti menginap di ryokan, berendam di onsen, hingga menikmati iluminasi malam di kuil tua.
Hari 1 – Tiba di Tokyo dan Jelajah Perkotaan
Sesampainya di Tokyo, hari pertama sebaiknya digunakan untuk menyesuaikan diri. Kota ini dikenal padat dan energik, sehingga memilih penginapan yang strategis akan memberi banyak keuntungan.
Area Shinjuku dan Shibuya menjadi rekomendasi karena keduanya mudah dijangkau, dekat stasiun besar, dan punya banyak pilihan makanan serta minimarket.
Untuk memulai perjalanan dengan tenang, kunjungi Taman Shinjuku Gyoen, salah satu spot awal koyo terbaik. Jika ingin suasana lebih santai, berjalanlah di Yoyogi Park yang memiliki ruang hijau luas. Malam harinya, menelusuri Shibuya sambil berkuliner bisa menjadi pembuka perjalanan yang seru.
Perkiraan biaya:
Penginapan: 10.000—15.000 yen
Makan & transportasi: 6.000—8.000 yen
Hari 2 – Tokyo: Spot Daun Koyo dan Budaya Urban
Hari kedua lebih difokuskan pada tempat-tempat yang memperlihatkan keindahan koyo secara maksimal. Taman Rikugien, misalnya, terkenal dengan lanskap taman khas Jepang yang semakin indah diiringi warna merah daun maple.
Kamu juga bisa mengunjungi Ueno Park, yang menjadi salah satu taman terbesar di Tokyo dengan jalur koyo yang panjang dan fotogenik.
Perpaduan alam dan budaya semakin terasa ketika kamu melanjutkan perjalanan ke Meiji Shrine, kuil besar yang dikelilingi hutan kota. Setelah itu, nikmati kultur pop dan fashion di Harajuku. Jika masih kuat berjalan malam hari, sempatkan singgah ke Asakusa, pusat suasana klasik Jepang yang penuh kuliner tradisional.
Perkiraan biaya:
Tiket & transportasi: 3.000—5.000 yen
Makanan & belanja ringan: 5.000—7.000 yen
Hari 3 – Menuju Hakone dan Relaksasi Onsen
Setelah dua hari menjelajah kota besar, saatnya merasakan suasana berbeda. Perjalanan 1,5 jam menuju Hakone akan membuka pemandangan segar berupa pegunungan, hutan, dan Danau Ashi yang terkenal dengan latar Gunung Fuji.
Hakone juga merupakan kota dengan budaya seni kuat, sehingga mengunjungi Hakone Open Air Museum menjadi kegiatan yang menarik.
Pengalaman paling khas di Hakone tentu saja berendam di onsen. Pada musim gugur, udara sejuk membuat onsen terasa lebih nyaman dan menenangkan. Menginap di ryokan juga memberikan pengalaman tradisional yang tidak bisa didapat di Tokyo.
Perkiraan biaya:
Transportasi PP: 6.000—8.000 yen
Tiket museum: 2.000 yen
Ryokan: 15.000—20.000 yen
Hari 4 – Jelajah Alam dan Desa Tradisional
Musim gugur di Jepang tidak lengkap tanpa mengunjungi area pedesaan. Pilihan yang cocok adalah K?rankei, terkenal dengan ribuan pohon maple yang memerah setiap November. Namun jika ingin suasana lebih unik, kamu bisa pergi ke Shirakawa-go, desa tradisional dengan rumah gassho-zukuri.
Suasana tenang dan udara segar membuat tempat ini cocok untuk melepas stres. Hamparan persawahan, pegunungan, dan warna daun yang dramatis menjadikan Shirakawa-go seperti potongan dunia lain yang sangat layak dikunjungi.
Perkiraan biaya:
Transportasi antarkota: 8.000—10.000 yen
Tiket & makan: 4.000—6.000 yen
Penginapan desa: 10.000—12.000 yen
Hari 5 – Menuju Kyoto dan Warna Klasik Jepang
Setelah menikmati desa, perjalanan berlanjut ke Kyoto, kota bersejarah yang penuh kuil dan bangunan klasik. Naik shinkansen dari Tokyo atau Nagoya, kamu bisa tiba dengan cepat dan langsung menjelajah Arashiyama, daerah dengan hutan bambu terkenal dan pemandangan sungai yang indah.
Pada malam hari, Kyoto menjadi semakin memukau berkat iluminasi musim gugur di kuil-kuil seperti Kiyomizu-dera dan T?fuku-ji. Cahaya lampu yang menerangi pohon maple menciptakan suasana romantis yang sayang dilewatkan.
Perkiraan biaya:
Shinkansen: 13.000 yen
Tiket masuk: 2.000—3.000 yen
Makan & belanja: 6.000—8.000 yen
Hari 6 – Eksplor Kyoto dan Kota Sekitarnya
Di hari keenam, opsi terbaik adalah berkunjung ke Nara, kota kecil yang mudah dicapai dari Kyoto. Nara Park menjadi daya tarik utama karena adanya rusa-rusa jinak yang berkeliaran bebas. Kamu juga bisa melihat Todai-ji Temple, salah satu struktur kayu terbesar di dunia.
Jika memilih tetap di Kyoto, kamu bisa menikmati teh di rumah tradisional machiya, atau menghabiskan waktu santai di taman seperti Eikando dan Nanzen-ji yang terkenal dengan pemandangan daun gugur yang damai.
Perkiraan biaya:
Transportasi Kyoto–Nara: 1.000—2.000 yen
Tiket masuk: 2.000—3.000 yen
Suvenir: 5.000—7.000 yen
Hari 7 – Kembali ke Tokyo dan Penutup Perjalanan
Hari terakhir bisa kamu isi dengan perjalanan kembali ke Tokyo. Jika ada waktu sebelum penerbangan, mampirlah ke Pasar Ameyoko di Ueno. Tempat ini ideal untuk membeli oleh-oleh dan menikmati makanan jalanan.
Perkiraan biaya:
Shinkansen: 13.000 yen
Makan & belanja: 5.000—7.000 yen
Dengan itinerary liburan musim gugur 7 hari seperti ini, kamu bisa menikmati Jepang dari berbagai sudut secara seimbang. Estimasi total perjalanan sekitar 100.000—130.000 yen atau sekitar Rp10—13 juta belum termasuk tiket pesawat.
Semua tetap dapat disesuaikan dengan gaya liburan kamu, sehingga perjalanan ke Negeri Sakura menjadi pengalaman yang tak terlupakan.