JAKARTA - Kondisi atmosfer Indonesia kembali menunjukkan dinamika yang cukup signifikan menjelang akhir tahun.
Pada Jumat, 14 November 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang cukup mendapat perhatian publik. Bukan hanya karena curah hujan yang meningkat, tetapi juga karena adanya perkembangan bibit siklon tropis 91W yang terbentuk di perairan tenggara Filipina.
Fenomena ini membawa dampak yang luas bagi sejumlah wilayah Indonesia, terutama dalam bentuk hujan sedang hingga sangat lebat, bahkan hujan petir di beberapa daerah. Artikel ini menyajikan kembali informasi resmi BMKG dengan angle berbeda, tanpa mengubah isi maupun kutipan.
Fenomena Siklon 91W dan Dampaknya terhadap Cuaca Indonesia
BMKG menjelaskan bahwa bibit siklon tropis 91W telah mulai menunjukkan perkembangan awal berdasarkan hasil pemantauan terbaru. Sistem ini teridentifikasi di perairan tenggara Filipina dan diperkirakan akan memengaruhi cuaca Indonesia dalam waktu dekat.
Dalam 24 hingga 30 jam ke depan, bibit siklon tersebut mungkin berkembang menjadi sistem yang lebih terorganisir dengan kecepatan angin hingga 15 knot dan tekanan udara minimum sekitar 1008 hPa, bergerak perlahan menuju barat laut.
Pembentukan bibit siklon ini bukan hanya menjadi perhatian negara-negara Asia Tenggara, tetapi juga langsung menciptakan dampak nyata pada pola cuaca regional.
BMKG memaparkan bahwa keberadaan siklon tersebut memicu munculnya daerah konvergensi yang memanjang mulai dari perairan timur dan selatan Filipina, melewati Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, dan bahkan membentang dari Laut Sulawesi menuju Maluku Utara.
Sementara itu, daerah konfluensi terpantau di wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan, serta di Laut Flores dan Laut Banda. Pola-pola ini menciptakan kondisi atmosfer yang basah dan labil, sehingga awan-awan hujan dapat tumbuh dengan cepat dan intens.
Peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan ini menjadi salah satu penjelas mengapa cuaca di sejumlah wilayah Indonesia diprediksi menunjukkan ketidakstabilan, bahkan berpotensi ekstrem.
Kondisi atmosfer yang demikian membuat masyarakat diimbau lebih waspada, terutama di daerah yang diprediksi mengalami hujan sedang hingga hujan petir.
Prakiraan Cuaca Nasional: Enam Wilayah Berpotensi Hujan Petir
Dalam pemaparan melalui kanal YouTube resmi BMKG, prakirawan BMKG Yohanes menjelaskan prakiraan cuaca untuk kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Dengan sudut pandang meteorologis yang komprehensif, BMKG menyusun daftar wilayah berdasarkan intensitas dan jenis cuaca yang diperkirakan terjadi.
Pulau Sumatera
Sumatera menunjukkan variasi cuaca yang cukup luas.
Berawan Tebal: Banda Aceh, Padang
Udara Kabur: Palembang
Hujan Ringan: Medan, Pekanbaru, Bengkulu, Jambi, Pangkalpinang
Hujan Sedang: Tanjung Pinang
Potensi Hujan Petir: Bandar Lampung
Bandar Lampung menjadi wilayah yang perlu mencermati prediksi hujan petir, terutama karena daerah tersebut juga kerap terdampak sistem cuaca dari selatan dan barat daya.
Pulau Jawa
Wilayah Jawa memiliki pola cuaca yang cenderung basah.
Hujan Ringan: Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta
Hujan Sedang: Jakarta
Potensi Hujan Petir: Surabaya
Prediksi hujan petir di Surabaya dapat berkaitan dengan dinamika lokal dan pengaruh konvergensi dari utara.
Pulau Bali dan Nusa Tenggara
Institusi meteorologi nasional menyebutkan:
Hujan Ringan: Mataram
Potensi Hujan Petir: Denpasar, Kupang
Daerah tersebut biasanya sensitif terhadap pola angin dari Laut Banda dan Samudra Hindia.
Pulau Kalimantan
Kalimantan memperlihatkan kecenderungan cuaca yang bervariasi.
Hujan Ringan: Samarinda, Palangkaraya, Pontianak
Potensi Hujan Petir: Tanjung Selor, Banjarmasin
Wilayah ini berada dekat dengan jalur konvergensi yang dipicu siklon 91W, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Pulau Sulawesi
Cuaca di Sulawesi menunjukkan peningkatan pembentukan awan hujan.
Hujan Ringan: Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju
Potensi Hujan Petir: Makassar, Kendari
Dampak sistem konvergensi dari Laut Sulawesi menjadi salah satu faktor pendukung.
Wilayah Indonesia Timur
Potensi cuaca basah juga terlihat di timur Indonesia.
Hujan Ringan: Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, Jayapura
Hujan Sedang: Nabire
Potensi Hujan Petir: Merauke
Kawasan Papua bagian selatan, terutama Merauke, masuk kategori waspada karena intensitas hujan diprediksi cukup kuat.
Secara keseluruhan, cuaca ekstrem berupa hujan petir diprediksi berpotensi terjadi di enam wilayah utama, mencerminkan pengaruh langsung dinamika atmosfer regional.
Suhu Udara Tinggi: Perhatian bagi Aktivitas Luar Ruangan
Selain curah hujan, BMKG juga memberikan informasi mengenai suhu udara. Masyarakat di beberapa kota besar diperkirakan menghadapi suhu antara 31–33°C, terutama di Palembang, Pangkalpinang, Serang, dan Semarang.
Dengan suhu yang relatif tinggi tersebut, imbauan untuk menjaga hidrasi menjadi penting. Aktivitas fisik di luar ruangan sebaiknya disertai persiapan yang memadai karena kombinasi suhu panas dan kelembapan tinggi dapat menyebabkan tubuh lebih cepat lelah dan mengalami dehidrasi.
Waspada Banjir Rob di Daerah Pesisir
Selain potensi hujan dan petir, BMKG juga mengingatkan risiko banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Faktor pemicunya meliputi pengaruh pasang surut, angin, dan tekanan udara yang dipengaruhi oleh dinamika siklon tropis. Beberapa daerah yang diminta meningkatkan kewaspadaan meliputi:
Kepulauan Riau
Kepulauan Bangka Belitung
Selatan Jawa Barat
Utara Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
Fenomena banjir rob biasanya berdampak pada permukiman rendah, pelabuhan, hingga aktivitas ekonomi pesisir. BMKG menekankan pentingnya masyarakat mengikuti perkembangan informasi resmi untuk mengantisipasi potensi dampaknya.